IOHEKSOL
Media kontras sinar x untuk kardioangiografi, arteriografi, urografi, flebografi, Computed Tomography (CT) enhancement. Mielografi lumbar, toraks, dan serviks, serta CT basal cisterna yang diikuti injeksi subaraknoid. Artrografi, Endoscopic Retograde Pancreatography (ERP), Endoscopic Retograde Cholangipancreatography (ERCP), herniografi, histerosalpingografi (HSG), sialografi, dan penelitian terkait saluran percernaan.
Riwayat alergi, asma, penyakit jantung berat, hipertensi pulmonal, patologi serebral akut, tumor, riwayat epilepsi, alkohol dan ketergantungan obat: meningkatkan risiko kejang dan reaksi neurologi, riwayat kehilangan pendengaran sementara atau tuli setelah mielografi, gangguan fungsi ginjal, diabetes melitus, paraproteinemia (mielomatosis dan Waldenstrom makroglobulinemia), miestenia grafis, paeokromositoma, hipertiroidisme, multinodular goiter, mengemudi, kehamilan, dan menyusui. Kateterisasi pembuluh darah: perhatikan teknik angiografi dan bilas kateter sesering mungkin untuk meminimalkan risiko trombosis dan emboli, hidrasi harus terjamin sebelum dan sesudah penggunaan media kontras terutama untuk pasien dengan multiple mieloma, diabetes melitus, anak, dan lansia. Pasien homosistinuria dan emfisema pulmonal kronik: meningkatkan risiko trombosis dan emboli. Gangguan pada pemeriksaan laboratorium untuk bilirubin, protein, atau unsur anorganik.
Metformin: risiko gangguan fungsi ginjal sementara dan pengendapan asidosis laktat. Interleukin 2 (riwayat penggunaan 2 minggu sebelumnya): meningkatkan risiko reaksi alergi yang tertunda (gejala seperti flu atau reaksi kulit). Beta bloker: meningkatkan risiko gejala reaksi anafilaksis yang tidak spesifik dan disalahartikan sebagai reaksi vagal.
Tirotoksikosis, hipersensitivitas, pengguna intratekal kortikosteroid, mielografi pada penderita infeksi sistemik atau lokal.
Sangat umum: gangguan pengecapan (rasa logam) sementara, nyeri, rasa panas. Umum: peningkatan sementara S-kreatinin, sakit kepala, mual, muntah, pusing, paraestesia, nyeri radikuler, peningkatan nilai amilase, nyeri sementara pada abdomen bagian bawah, nyeri setelah pemeriksaan. Jarang: sesak napas, ruam, eritema, urtikaria, pruritus, dan angiodema, demam, rigor, reaksi anafilaksis, pankreatitis nekrotik, artritis. Sangat jarang: udem laring, bronkospasme atau udem paru, hipotensi, bradikardi, sindroma Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksis, iodisme, gondok, gagal ginjal, kejang, gangguan motorik dan sensorik sementara, bingung, kebutaan kortikal sementara, gagal jantung, aritmia, depresi atau tanda dari iskemik, tromboflebitis post flebografi, trombosis, kemerahan, kram, nyeri tungkai bawah, iritasi meningeal, gangguan fungsi serebral sementara. Tidak diketahui frekuensinya: diare, spasme arteri, artralgia, laringospasme, udem paru non kardiogenik, batuk, tirotoksikosis, kemerahan, reaksi pada tempat penyuntikan, nyeri leher.
dosis sangat tergantung pada jenis pemeriksaan, usia, berat badan, cardiac output, dan kondisi umum pasien serta teknik yang digunakan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hidrasi harus dipastikan sebelum dan setelah pemberian media kontras.
No |
Petunjuk untuk penggunaan intravena |
|||
Indikasi |
Konsentrasi |
Volume |
Keterangan |
|
1 |
Urografi |
|||
|
Dewasa |
300 mg I/mL atau 350 mg I/mL |
40 – 80 mL |
80 mL dapat ditingkatkan untuk kasus tertentu |
|
Anak dengan BB < 7 kg |
300 mg I/mL |
3 mL/kg |
|
|
Anak dengan BB > 7 kg |
300 mg I/mL |
2 mL/kg (maks. 40 mL) |
|
2 |
Flebografi (kaki) |
300 mg I/mL |
20 – 100 mL/kaki |
|
3 |
Angiografi substraksi digital |
300 mg I/mL atau 350 mg I/mL |
20 – 60 mL/inj |
|
4 |
CT enhancement |
|
|
|
|
Dewasa |
300 mg I/mL atau 350 mg I/mL |
100 – 200 mL 100 – 150 mL |
Jumlah iodin biasanya 30 – 60 g |
|
Anak |
300 mg I/mL |
1-3 mL/kgBB sampai dengan 40 mL |
Pada beberapa kasus dapat diberikan hingga 100 mL |
Petunjuk untuk penggunaan intra-arteri |
||||
1 |
Arteriografi |
|
|
|
|
Arch aortografi |
300 mg I/mL |
30-40 mL/inj |
Volume tergantung pada tempat penyuntikan |
|
Serebral selektif |
300 mg I/mL |
5-10 mL/inj |
|
|
Aortografi |
350 mg I/mL |
40-60 mL/inj |
|
|
Femoral |
300 mg I/mL atau 350 mg I/mL |
30-50 mL/inj |
|
|
Variasi |
300 mg I/mL |
Tergantung jenis pemeriksaan |
|
2 |
Kardioangiografi |
|
|
|
|
Dewasa |
|
|
|
|
- Injeksi pada ventrikal kiri dan ujung aorta - Arteriografi selektif koronari |
350 mg I/mL
350 mg I/mL |
30-60 mL/inj
4-8 mL/inj tergantung pada usia dan berat badan dan patologi (maks. 8 mL/kg) |
|
|
Anak |
300 mg I/mL atau 350 mg I/mL |
4-8 mL/inj tergantung pada usia dan berat badan dan patologi (maks. 8 mL/kg) |
|
3 |
Angiografi substraksi digital |
300 mg I/mL
|
1 – 15 mL/inj |
Tergantung pada tempat penyuntikan biasanya dosis besar hingga 30 mL dapat diberikan |
Petunjuk untuk penggunaan intratekal |
||||
1 |
Mielografi serviks (injeksi lumbar) |
300 mg I/mL
|
7 – 10 mL |
|
2 |
Mielografi serviks (injeksi rusuk serviks) |
300 mg I/mL
|
6 – 8 mL |
|
Untuk meminimalisir kemungkinan efek samping maka dosis maksimal: 3 g iodin |
||||
Petunjuk untuk rongga tubuh |
||||
1 |
Artrografi |
300 mg I/mL atau 350 mg I/mL |
5 – 15 mL 5 – 10 mL |
|
2 |
Histerol-pingografi |
300 mg I/mL |
15 – 25 mL |
|
3 |
Sialografi |
300 mg I/mL |
0,5 – 2 mL |
|
4 |
Penelitian saluran pencernaan Oral Dewasa |
350 mg I/mL |
individu |
|